Bumi Daya Lampung Selatan — Sebuah kebanggaan besar dirasakan oleh masyarakat Desa Bumi Daya, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan. Sanggar Seni Budaya Pelangi Nusantara, yang merupakan ikon kesenian desa tersebut, terpilih menjadi salah satu penampil di ajang nasional Festival RECAKA Musik Tradisional Indonesia 2025, yang diselenggarakan pada 20–22 Juni 2025 di Stadion Transad Poncowati, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah.
Festival RECAKA tahun ini mengusung tema besar "Sound of Diversity" atau Suara Keberagaman, yang merepresentasikan kekayaan musik tradisional Indonesia dan dunia. Kegiatan ini diikuti oleh 27 penampil dari enam provinsi, lima negara, serta puluhan komunitas tradisi lokal Lampung Tengah. Selain pertunjukan musik, RECAKA 2025 juga menyajikan pameran organologi (alat musik tradisional), serta bazar UMKM yang menampilkan produk khas budaya lokal dari berbagai daerah.
baca juga artikel tentang Desa Bumi Daya Jadi Contoh Nasional Pelindungan PMI, Brigjen Pol. Eko Iswantono : Tak Banyak Desa Seinovatif Ini
Turut memeriahkan acara, delegasi dari negara-negara sahabat seperti Singapura, Australia, Thailand, India, dan Malaysia juga tampil dalam sesi pertukaran budaya internasional. Festival ini resmi dibuka pada Jumat malam (20/06/2025) oleh Wakil Menteri Kebudayaan RI, Giring Ganesha, didampingi oleh Bupati Lampung Tengah, Ardito Wijaya, serta Direktur Direktorat Film, Musik, dan Seni, Abdullah Agam. Dalam sambutannya, Wamen Giring menyampaikan bahwa Festival RECAKA adalah simbol kekuatan budaya sebagai pemersatu bangsa dan jembatan diplomasi antarnegara.
Dalam kesempatan yang bergengsi ini, Sanggar Seni Pelangi Nusantara Bumi Daya menampilkan komposisi musik dan tari tradisional dari banyuwangi yaitu Tari Gandrung . Busana adat Banyuwangi lengkap dengan aksesoris khas menghiasi panggung, memikat para penonton yang memadati stadion.
Pimpinan sanggar, Mas Pur Borju, mengungkapkan rasa bangga dan harunya bisa menjadi bagian dari kegiatan nasional ini.
"Ini sebuah kehormatan besar bagi kami bisa tampil mewakili Lampung Selatan di ajang Festival RECAKA. Lebih dari sekadar pertunjukan, ini adalah kesempatan memperkenalkan budaya kampung kami di mata Indonesia dan dunia. Semoga ini menjadi awal dari perjalanan panjang seni tradisi Bumi Daya ke tingkat yang lebih tinggi," ucap Mas Pur setelah penampilan timnya.
Ia juga menyampaikan harapan besar kepada pemerintah daerah, khususnya kepada Bupati Lampung Selatan, Bapak Radityo Egi Pratama, agar lebih memperhatikan pengembangan seni dan budaya di desa-desa. Menurutnya, sanggar seni lokal membutuhkan dukungan fasilitas, pelatihan, dan akses pertunjukan agar regenerasi budaya tetap terjaga.
"Kami berharap di masa kepemimpinan Bapak Radityo Egi, budaya di Lampung Selatan dapat diberikan ruang lebih luas untuk berkembang, termasuk dukungan nyata bagi sanggar-sanggar kecil yang telah menjaga nilai-nilai luhur warisan leluhur," tambahnya.
Keikutsertaan Pelangi Nusantara bukan hanya sekadar penampilan, tetapi juga simbol bahwa kesenian desa bisa bersaing di panggung nasional, bahkan internasional. Festival ini memberikan ruang pertukaran ide, pengalaman, dan inovasi dalam pelestarian budaya melalui sesi dialog budaya, workshop alat musik tradisi, hingga jejaring komunitas antar daerah.
Tak hanya masyarakat Lampung Selatan yang merasa bangga, warga lokal Lampung Tengah yang menyaksikan pertunjukan pun memberikan apresiasi tinggi terhadap kekayaan budaya yang dibawa oleh Sanggar Pelangi Nusantara. Antusiasme masyarakat terlihat dari banyaknya pengunjung yang membeli produk UMKM khas Bumi Daya seperti keripik pisang, kain tapis mini, dan gantungan kunci bermotif siger.
baca juga artikel tentang Desa Bumi Daya Realisasikan Dana Desa 2025 untuk Bantuan UMKM : Empat Gerobak Disalurkan
Acara ini pun menjadi wadah promosi wisata budaya, di mana berbagai sanggar dari desa-desa memperkenalkan keunikan seni daerah masing-masing. Dengan dokumentasi video dan siaran langsung di berbagai kanal media sosial, penampilan Pelangi Nusantara dapat disaksikan masyarakat dari seluruh penjuru nusantara.
Sebagai penutup, Mas Pur menyampaikan bahwa perjalanan budaya tidak boleh berhenti pada pentas. Ia dan timnya akan terus mengajak generasi muda desa untuk mencintai seni tradisi dan menjadikan budaya sebagai bagian dari identitas mereka.
Festival RECAKA 2025 telah menjadi bukti bahwa dari sebuah desa kecil seperti Bumi Daya, dapat lahir suara dan warna yang menggema dalam keberagaman budaya Indonesia. Sanggar Seni Budaya Pelangi Nusantara tidak hanya membawa nama desa mereka, tetapi juga membawa harapan, semangat, dan kebanggaan seluruh masyarakat Lampung Selatan. { RED : Pemdes Bumi Daya }
Musyawarah Desa Penyusunan RKPDes Tahun 2026 di Desa Bumi Daya Berjalan Transparan dan Partisipatif
75
Desa Bumi Daya Raih Penghargaan Peace Maker Justice Award 2025 dari Kementerian Hukum dan HAM RI
135
Santunan Yatim Piatu di Desa Bumi Daya : Wujud Ukhuwah dan Kepedulian Sosial di Awal Tahun Baru Hijriah
155
Kunjungan Deputi Menko PM Ke Desa Bumi Daya: Perkuat Pemberdayaan Masyarakat dalam Ketahanan Pangan Nasional
10635
Desa Bumi Daya Realisasikan Dana Desa 2025 untuk Bantuan UMKM : Empat Gerobak Disalurkan
2286
Desa Bumi Daya Jadi Sorotan Nasional : Kunjungan Strategis untuk Koperasi Masa Depan
4292
Musyawarah Desa Penyusunan RKPDes Tahun 2026 di Desa Bumi Daya Berjalan Transparan dan Partisipatif
Berita
75
Desa Bumi Daya Raih Penghargaan Peace Maker Justice Award 2025 dari Kementerian Hukum dan HAM RI
Berita
135
Santunan Yatim Piatu di Desa Bumi Daya : Wujud Ukhuwah dan Kepedulian Sosial di Awal Tahun Baru Hijriah
Berita
155
Kunjungan Deputi Menko PM Ke Desa Bumi Daya: Perkuat Pemberdayaan Masyarakat dalam Ketahanan Pangan Nasional
Berita
10635
Desa Bumi Daya Realisasikan Dana Desa 2025 untuk Bantuan UMKM : Empat Gerobak Disalurkan
Berita
2286
Desa Bumi Daya Jadi Sorotan Nasional : Kunjungan Strategis untuk Koperasi Masa Depan
Berita
4292
Jalan Masjid Riyadlul Muttaqin Dusun Mekar Jaya II Desa Bumi Daya Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan Kode Pos : 35594 Palas